Rabu, 14 Desember 2011

KODE ETIK GURU DALAM KOMPETENSI KEPRIBADIANNYA


Pengertian Kode etik adalah norma, nilai dasar serta aturan-aturan yang secara jelas mengatur apa yang benar dan apa yang salah dan diterima oleh profesi  tersebut. Kode etik terlaksana secara naluri individu tersebut  yang tercermin dalam sikap, tingkah laku, atau secara singkat  tercermin dalam  kepribadian. Dilain pihak pengertian Kepribadian adalah sikap tingkah laku baik berupa pikiran, perasan, sikap, maupun perbuatan. Jadi kode etik guru adalah norma, nilai-nilai dasar yang diterima oleh seluruh guru-guru yang tercermin melalui sikap tingkah laku baik berupa pikiran, perasaan sikap dan perbuatannya untuk menempatkan dirinya lebih terhormat, lebih bermartabat serta tentu saja dilindungi oleh undang-undang .
Kode etik bukan merupakan paksaan namun lebih pada factor ketaatan dari seorang individu (guru)      terhadap norma, aturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga apabila terjadi pelanggaran kode etik maka rasa penyesalan yang akan pertama kali muncul dan individu tersebut  akan menjadi hancur profesinya dan  jatuhlah martabatnya.
Seorang guru yang professional adalah guru  tersebut harus memiliki 4 kompetensi : pedagogik, kepribadian, social dan professional.   kompetensi  kepribadian dan kompetensi social adalah kompetensi yang erat kaitannya dengan kode etik guru yang harus benar-benar   dikaji dan implementasikan dalam kehidupannya . Untuk melaksanakannya   guru harus memiliki kesadaran penuh bahwa:
  1. Guru dalam melaksanakan tugas profesinya harus dengan disiplin  dan rasa pengabdian yang tinggi .
  2.  Guru harus berbakti membimbing anak bangsa untuk membangun generasi penerus bangsa yang lebih bermartabat.
  3. Guru harus menghormati hak dan memenuhi kebutuhan anak didik dalam belajar
  4. Guru dalam melaksanakan tugasnya harus memahami latar belakang, kepribadian,  kebutuhan anak didik demi kepentingan pengembangan kurikulum dan kepentingan pendidikan pada umumnya
  5. Guru harus senantiasa menciptakan suasanya yang aman, nyaman baik di dalam maupun di luar lingkungan profesinya baik anak didiknya maupun rekan sesama profesinya..
  6.  Guru harus senantiasa menciptakan dan menjaga komunikasi yang efektif baik dengan anak didik, sesama guru, atasan dan masyarakat.
  7.  Guru senantiasa memperluas pengetahuannya melalui berbagai pengembangan profesinya baik yang dilakukan secara individu maupun perkelompok
Kode etik guru berada dalam diri guru itu sendiri dengan didasari pada kesadaran akan komitmen profesi yang dia ambil. Dan semoga dengan berdasarkan aturan norma, agama, social, budaya, pancasila dan perundang-undangan yang berlaku, setiap guru Indonesa mampu menunjukan etika guru yang bermartabat, terhormat, mulia dan dapat dipercaya.Sehingga tidak ada lagi guru yang mengaku guru namun kepribadiannya bukan seorang guru. Wajib kita renungkan.

Rabu, 23 November 2011

Kepribadian guru


Tanggal 25 November yang akan datang merupakan Hari Guru Indonesia (HGI) yang bertepatan dengan HARI Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI ), Organisasi profesi tersebut sudah banyak memperjuangkan nasib guru di Indonesia, berkat perjuangannya itu lah maka lahirlah Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 tahun 2005. Serta berhasil pula meningkatkan kesejahteraan berupa   tunjangan profesi (sertifikasi Guru) dan perlu diacungi jempol bahwa dengan perjuangannya tersebut kesejahteraan Guru Indonesia sudah semakin meningkat.
Meningkatnya kesejahteraan guru belum sepenuhnya dibarengi dengan kesadaran guru untuk terus meningkatkan pelayanan pada peserta didiknya dan meningkatkan kualitas diri melalui berbagai kegiatan pengembangan dirinya. Masih banyak guru yang tetap asik dengan dirinya sendiri, dimana proses pembelajaran dan atau pemberian pelayanan kepada peserta didiknya  hanya segitu-gitu saja tanpa berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak bangsa, atau setidaknya  ikut   melongok atau sekedar melirik kepada proses pembelajaran dan pelayanan yang diberikan oleh rekan rekannya kepada peserta didik yang tentu saja untukk  mengambil hal –hal yang baik,  selanjutnya dipraktekan dalam proses pembelajarannya. Kalau hal itu sudah sanggup dilakukan oleh seorang guru maka tentu saja lambat laun mutu pendidikan baik guru maupun peserta didiknya akan terus meningkat.
Keinginan untuk terus meningkatkan kualitas diri tidak akan muncul manakala seorang guru tidak memiliki keinginan dengan penuh kesadaran mengubah dirinya sendiri (selfreform) dan membuka pikirannya atau cara pandangnya (mind set) terhadap sesuatu serta   berani menerima perubahan apabila diperlukan, hal itu dapat terjadi pada dirinya, orang lain atau bahkan pada  apapun juga.
 Salah satu bentuk kepribadian guru yang diharapkan oleh Pemerintah dalam permendikanas No 16 tahun 2007, adalah yang mimiliki kepribadian yang baik, agamis, pancasilais serta menawarkan. Kepribadian akan turut menetukan apakah  guru tersebut sudah layak   sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya, atau bahkan  menjadi perusak anak didiknya. Sikap dan citra negative seorang guru dan berbagai penyebabnya seharusnya dihindari jauh-jauh agar tidak mencemarkan nama baik guru, sehingga guru menjadi semakin wibawa, dan terasa sangat dibutuhkan anak didik dan masyarakat luas.
Kepribadian seorang guru merupakan hal yang sangat mudah untuk ditiru atau sebagai model yang paling jitu untuk turut membangaun karakter atau kepribadian peserta didik, sangatlah ironis sekali, Pemerintah saat ini sedang gencar menggunakan kata karakter pada setiap pembelajaran yang berlangsung, namun sebenarnya karakter bangsa Indonesia yang konon sedang krisis adalah salah satu andil dari guru-guru, sebab apabila guru memiliki kepribadian Indonesia  yang Pancasilais dan agamais serta menanamkan butur-butir Pancasila dalam setiap geraknya maka otomatis peserta didik akan terus meniru dan meneladani sikap (kepribadian) guru tersebut, maka karakter bangsa Indonesia tidak akan hilang tergerus oleh jaman yang semakin tak jelas.
Selamat hari  Guru Indonesia  ke 66 dan  selamat hari PGRI  yang ke 66.   Semoga guru terus melaksanakan  TUT WURIHANDAYANI pada setiap event.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Teacher Career Development Mapping


Teacher is a professional job, because teacher has important complex duty beginning from making some planning, giving students practicing, teaching and also evaluating. To be a professional teacher based on the Permendiknas no 16 2007 there are 4 competences, they are: pedagogic, social, individual and professional competence. The same thing that should   teachers have are enthusiasm for teaching, integrated professional magnetism and solid ability as experts of teaching.
1.      Enthusiasm for teaching it means that the teacher has sense of responsibility and pride as a teacher, love to their pupils and students, desire to keep learning and improving themselves.
2.      Integrated personal magnetism means that teacher has a well rounded character and sociality and adjusting human relationship and communicative competence.
3.      Socialibylity as experts of teaching means that the teacher has teaching ability, understanding students and give guardian to them, and management of the class.
In give some appreciate or award to the teacher performance and in order to give some spirited to them. Government need mapping of the career for the teacher. Right now there are career mapping  beginning from II a (young regulator) to IV e ( the main builder) level and with the permanent salary. It regulation due to all teacher but it is not enough especially for the teacher who has special and extra ordinary performance. Unfortunately, right now in developing teacher career is quite hard especially for the extra ordinary teacher. Government should Giving award to the extra ordinary teacher such as giving awards, the automatic promotion, occupying position, and other allowance.
  1. Giving award (i.e. certificate, cup, special prize/ satya lencana or something)   right now  the current government does not attempt to do it.
  2. Automatic promotion (i.e. from the lower to the higher level). But unfortunately the provision of the automatic promotion is still not considered by the government or by policy maker
  3. Occupying position: promotion for the teachers who have outstanding achievements was the award of government, but this kind of promotion still can not implemented because there factor usually for political office, the bureaucracy is quite long. The promotion can only touch a who have access to the bureaucracy that is good enough and have sufficient politic wok.
In addition. As a professional teacher then we must continue to maintained performance and optimum student’s services and increase knowledge.
The government should give more attention to the teachers who have brilliant performance and achievement such as; giving awards, automatic promotion, occupying position and any others that all due to career development for the teacher.

Selasa, 21 Juni 2011

Makna Hitam Putih dalam Pendidikan di masa kini


Saya tidak   begitu suka warna putih karena susah untuk merawatnya, begitupun dengan warna hitam  karena susah juga merawatnya, tapi saat saya teliti ternyata pasti ada warna hitam dan putih yang sering di padu padankan dalam keseharian saya. Setelah saya sadari ternyata kedua warna itu adalah warna netral dan warna yang simple dan bisa masuk ke dalam warna apa pun juga sehingga menjadi padu padan yang begitu indah.

Arti warna putih sering disimbolkan pada warna yang suci, bersih, rapi, teratur, hal-hal yang bersifat positif melekat pada arti warna putih.  Putih adalah perdamaian, putih menjadi inspirasi serta harapan masa depan, sifat orang yang menyukai warna putih bisa diartikan  orang yang terlahir sempurna, banyak yang mengagumi karena sifatnya anggun, idealis, bermoral tinggi, tidak pernah angkuh, senang menolong pada orang yang membutuhkannya.

Arti warna hitam sering disimbolkan pada hal-hal yang kelam,suram, gelap, hal-hal yang bersifat negative melekat pada warna tersebut. Hitam juga disimbolkan pada kekuatan, kekuasaan, kejayaan, garang, macho, Sifat orang yang menyukai warna hitam ini adalah digolongkan pada orang yang lincah pada hal –hal tertentu saja, kalau ada pada situasi yang tidak dia sukai maka dia akan murung, namun punya penampilan yang rapi, tampil menarik dan pasti banyak yang jatuh cinta kepadanya.

Dunia pendidikan sekarang ini bak dua sisi warna yang berbeda,; hitam dan putih, hitam maksudnya: ada yang terus memaknai bahwa pendidikan sekarang ini hampir kehilangan kepercayaan diri dan hampir kehilangan makna. Mereka membuktikan dengan karakter siswa yang sudah banyak terpengaruh budaya bebas sehingga melupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, kemampuan guru yang sering diragukan oleh masyarakat ( konsumen pendidikan) dibuktikan dengan nilai kejujuran hasil ujian nasional yang terjadi di Surabaya ahir-ahir ini.

Ada pula yang terus memaknai putihnya pendidikan dari hasil belajar.  Perubahan hasil belajar itu terjadi tidak bisa signifikan atau langsung terjadi sesaat setelah belajar,  dibuktikan dengan perolehan karakter siswa dari yang buruk menuju karakter yang mengagumkan yang sesuai dengan religi dan norma social dan budaya memerlukan waktu yang agak lama. Kemampuan  kompetensi guru yang begitu baik, dimana guru mampu menjadi agen perubahan dimasa  mendatang, dll.

Sebagai orang yang hidup di dunia pendidkan, kita mencoba  merenungi dan mencoba mengamati kehidupan pendidikan di  lingkungan persekolahan.   Ada karakter, pemberontak (tidak taat aturan), pemalas, masa bodoh, dll.,  ada pula yang menyeimbangkannya dengan prilaku yang begitu baik, sopan, disiplin, rajin, menuruti aturan dan punya kepekaan social yang begitu baik dan mangagumkan. Kalau di ibaratkan 2 warna mereka itu, mewakili hitam dan putih, melalui minagemen sekolah, melalui guru yang berkarakter baik akan mampu memadukan dua sisi yang berbeda tersebut, sehingga mereka berpadu, berkolaborasi dan berbaur menjadi suatu kombinasi yang sangat indah. Dimana diantara mereka saling mengisi kekurangan dan kelemahan serta berbagi kelebihan  pada diri dan sifat-sifat mereka.

Perbedaan warna menyadarkan kita bahwa perbedaan karakter dan sifat masing-masing berpadu menciptakan sebuah harmoni yang sangat indah, dimana didalamnya ada wiraga, wirahma dan wirasa ( keharmonisan gerak, irama, dan perasaan) jadi dalam setiap kehidupan terdapat perbedaan namun bisa di wujudkan menjadi sesuatu yang sangat indah dan harmonis manakala adanya saling mengerti dan  toleransi didalamnya.
 
Saat kita kembali mengamati dunia pendidikan sekarang-sekarang ini , maka  Hitam putihnya kebijakan pemerintah di dunia pendidikan akan terasa indah dan mudah dilaksanakan manakala terjadi padu padan yang pas sehingga semua keingina baik konsumen maupun produsen dan pemangku kebijakan akan terwujud dengan aman dan damai dalam semua bidang.

Hitam putihnya hasil belajar siswa terasa begitu bermutu   manakala di padu padakan dengan hasil belajar dari aspek moral dan keterampilan sehingga tercipta mutu pendidikan yang diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat. Kesemuanya  diperoleh dari hasil pelaksanaan padu padan dari segala aspek.

Hitam putihnya tingkat keprofesian seorang guru akan terasa sangat baik manakala dipadu padankan dengan kemampuan kepribadian seorang guru; kesabaran, ketelatenan, keteladanan, kemampuan social seorang guru;melakukan hubungan komunikasi dengan siswa, orang tua siswa, sesama guru, atasan dan masyarakat,  kemampuan professional   yaitu dengan menguasai bidang ilmunya dan pedagogic guru yaitu kemampuan menyajikan proses pembelajaran. Keseluruhan kemampuan tersebut   saling melengkapi sehingga keharmonisan dan kualitas pendidikan pun akan menjadi luar biasa bagusnya. Tentu semuanya harus ada niat baik ( good willing) dari semua pihak baik produsen, konsumen dan pemangku kebijakan.

Pada saat melihat bentuk fisik lingkungan sekolah yang sudah bercat putih dan hitam, saat melihat pot bunga yang sudah diberi cat hitam dan putih, saat melihat umbul-umbul yang terpasang dengan warna hitam dan putih maka kesan yang dirasakan adalah  gagah, tegas, garang, agung, suci dan damai, mebuktikan bahwa sekolah  dengan  tegas namun penuh cinta dan damai mencetak generasi muda yang tangguh, dan kuat yang memiliki jiwa yang arif, bijaksana  dan penuh tanggung jawab guna membangun bangsa Indonesia tercinta ini.

Sabtu, 11 Juni 2011

Kepasrahanku

Malam kian terlelap merayap menuju keheningan malam
Sunyi, sepi ..semua berselimut  kebisuan malam
Tak ada geliat kehidupan di malam malam begini..
Semua lelap dalam balutan mimpi nan indah..

Saat mata susah terpejam..
Saat hati semakin gelisah
Saat itu aku termenung..merenung..
Atas Semua yang telah kujalani sepanjang hari

Dalam kesunyian malam
Dalam heningnya malam
Dalam temaramnya sinar rembulan
Aku bersimpuh di hadapanMu ya Alloh..

Tiada berdaya aku melawan kuasaMu ya Alloh
Aku serahkan seluruh jiwa dan ragaku padaMu ya Alloh
Tuntunlah aku tuk slalu berada di jalan Mu ya Alloh
Amin..Amin..Amin...

KETELADANAN SEORANG GURU DAN PEMBIASAAN MENUJU KARAKTER SISWA YANG BAIK

Menjadi seorang guru adalah menyenangkan..mengapa tidak?! sebab yang dihadapi adalah mahluk hidup yang uniq dan selalu beraneka karakter pada setiap angkatannya..hem...sungguh nikmat rasanya mana kala tiba waktunya untuk masuk ke kelas dan berbagi dengan anak-anak murid..
Setiap hari aku selalu berusaha memberi contoh untuk melakukan hal-hal yang terbaik baik menurut agama, pemerintah, norma sosial, adat dan budaya. pemberian contoh dan pembiasaan menjadikan murid-murid terbiasa melakukan hal-hal yang bernilai baik.. keteladanan mejadi hal yang mutlak ditanamkan pada diri mereka...
sebelum mulai belajar aku senantiasa mengingatkan dan mengajak murid-muridku untuk berdoa terlebih dahulu, mengajak membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan (karakter peduli lingkungan), dan meberikan contoh pengambilan keputusan berdasarkan hasil musyawarah ( nilai-nilai pancasila: kerjasama dan toleransi) dll.
Dengan   penanaman dan pembiasaan melakukan nilai-nilai ketuhanan, pancasila pada setiap pembelajaran diharapkan murid-murid lambat laun akan memiliki pondasi diri dan moral mereka menjadi insan yang kamil yang kaya akan pengetahuan dan juga memiliki jiwa dan karakter yang pancasilais sekaligus religius.
Mengaitkan materi pelajaran dengan nilai karakter : teks recount bertema:  sholat taraweh, pengalaman paling berkenan/tidak berkenan, dell. teks report: tema merawat lingkungan dll.
Dengan berusaha menjadikan penyajian pembelajaran dan pemberian contoh keteladanan dan pembiasan sebagai cara yang terbaik bagi mencapai tujuan pendidikan nasional. serta menjadikan murid-muridku menjadi   generasi penerus yang mimiliki karakter religius, pancasilais taat hukum dan taat aturan.

Senin, 23 Mei 2011

PENDIDIKAN KARAKTER GURU


1)      Kenapa bagi Guru
Salah satu pengertian guru adalah Gu kegelapan Ru adalah kecerahan. Jadi bisa disimpulkan bahwa guru adalah penerang dalam kegelapan .  Guru sebagai agen of change dimana guru bisa mengubah karakter bangsa apakah bangsa itu akan  berubah menjadi baik atau pun bisa berubah sebaliknya. Sebab guru merupakan ujung tombak yang langsung berhubungan dengan siswa sebagai   sumber daya manusia yang akan memimpin bangsa di masa yang akan datang. Guru merupakan sosok yang bisa digugu dan ditiru maka ada istilah guru kencing berdiri siswa kencing berlari. Kita bisa memaknainya dengan apa yang dilakukan oleh seorang guru akan berpengaruh pada siswanya. Tidak dipungkiri bahwa yang turut menentukan prilaku siswa tidak hanya guru namun banyak penyebabnya antara lain adalah: keluarga, lingkungan,pendidikan dan masyarakat pada umumnya.
Guru merupakan sebuah propesi yang harus memiliki semua aspek kehidupan baik agama, moral, social, budaya, kepribadian, pengetahuan dan masih banyak lagi. Kesemuanya akan terangkum pada diri seorang guru. Maka dari itu sudah sangat jelas bahwa pendidikan karakter yang utama harus dimiliki dan di implementasikan  dahulu oleh seorang guru, sebab guru merupakan agent of change dalam segala hal.
2)      Karakter mendasar yang harus dimiliki guru
 Karakter mendasar yang harus di miliki oleh seorang guru adalah:
1.      Beriman,
2.      Sabar,
3.      Jujur,
4.      Disiplin,
5.      Optimis,
6.      Gembira,
7.      Kerja keras,
8.      Rendah hati,
9.      Selalu berpikiran positif,dll.
3)      Guru Profesional
Menurut permendiknas no 16 tahun 2007 tentang kompetensi guru.  Disebutkan bahwa seorang guru professional adalah guru yang memiliki 4 kompetensi yaitu : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional.
Guru harus bisa merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai da mengevaluasi pembelajaran dan hasil belajar. Harus mampu mengkondisikandan menempatkan siswa tanpa harus membeda-bedakan agama/suku/ras/kondisi . harus menguasai teori-teori belajar, melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran.
Guru harus memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan norma agama, social, budaya  dan aturan-aturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Seorang guru harus mampu menampilkan sosok yang bisa digugu dan ditiru dalam hal-hal kebaikan.
Seorang guru harus dapat melakukan komunikasi secara baik, efektif efisien dengan siswa, rekan sejawat, orang tua siswa dan masyarakat secara umumnya.
Maka seorang guru yang professional adalah guru yang  mampu mengaplikasikan ke 4 kompetensi ( pedagogic, kepribadian, social dan professional) dalam keguruan dan kehidupannya sehari-hari.
4)      Metode pendidikan paling utama.
Banyak metode yang harus dikembangkan oleh guru profesional yang tentu saja  berkarakter  antara lain: CTL, Kooperatif Learning, Think pairs share, PPP, Inquiry, Problem solving dll. Namun ada satu metode yang harus terus dilakukan seorang guru dari jaman dahulu sampai kapanpun yaitu metode Sauri tauladan guru, dengan menerapkan system pembiasaan bagi siswa, sehingga tertanam dihati sanubari siswa bahwa menjadi seorang individu itu harus memiliki karakter luar biasa baiknya.
Kalau sudah begitu  maka pendidikan karakter bangsa yang diinginkan oleh Pemerintah akan mudah tercapai. Seorang guru harus memiliki karakter yang luar biasa untuk menghasilkan siswa yang luarbiasa hebatnya. Berdasarkan pada kemauan, kerjakeras dan optimis seorang guru maka mutu pendidikan pun akan mudah diraih.

E2C DALAM PROSES PEMBELAJARAN


Permendiknas no 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah  pasal 1 ; standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah  mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil belajar dan pengawasan proses pembelajaran .
Permendiknas no 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyebutkan bahwa pada tahap pelaksanaan pembelajaran; pendahuluan – inti – penutup,  khususnya dalam tahapan inti harus mencakup E2C (Exploration, Elaboration,  and Confirmation). Untuk lebih mudahnya memahami apa yang dimaksud dengan E2C tersebut maka kita harus paham betul apa yang dimaksud dengan eksplorasi.     exploration (eksplorasi) adalah tahapan dimana guru berusaha untuk  menggali pengetahuan peserta didik seluas mungkin dengan menggunakan berbagai pendekatan, metode dan media tentu saja dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya.  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berinteraksi antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan sumber belajar yang tentu saja semuanya melibatkan peserta didik secara aktif pada setiap proses pembelajarannya, tidak lupa peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan percobaan-percobaan baik di laoratorium, studio maupun lapangan lainnya.
Elaboration (elaborasi) merupakan proses menguraikan atau memperluas pengetahuan peserta didik yang tentu saja dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, menganalisa, memecahkan masalah secara individu  maupun berkelompok dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara kooferatif dan kolaboratif, berkompetisi secara sehat, juga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil karyanya baik berupa hasil diskusi, pameran, festival, turnamen yang kesemuanya itu bisa dilakukan secara perorangan maupun berkelompok dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri  atau kebanggaan peserta didik serta tentu saja hasil prestasi belajar yang lebih baik.
Confirmation (konfimasi)  adalah suatu kegiatan yang berupa penegasan dari proses belajar yang tengah dilakukan bisa berupa umpan balik secara lisan atau tulisan dari hasil eksplorasi dan elaborasi melalui berbagai sumber dalam memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
Berdasarkan ketentuan diatas maka seorang guru harus selalu mengupayakan sebuah proses pembelajaran yang senantiasa melibatkan peserta didik, pengelolaan kelas diperlukan saat guru menyajikan pembelajaran tersebut, bisa dimulai dengan  sapaan kecil dengan menggunakan bahasa yang baik pula, mengatur tempat duduk peserta didik dengan selalu memperhatikan keragaman pengetahuannya, dan tidak lupa  selalu memperhatikan kerapihan dan kedisiplinan peserta didik.
Banyak hal yang harus senantiasa dipersiapkan seorang guru dalam menghantarkan peserta didiknya untuk menjadi seorang pribadi yang berkualitas; yang mampu mempertahankan hidup dengan memecahkan permasalahan  hidupnya.  Diawali dengan pembuatan perencanaan pembelajaran dengan mempersiapkan berbagai hal yang menyertai proses pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut menjadi menyenangkan baik bagi peserta didiknya maupun bagi gurunya sendiri. Sebab apabila kondisi pembelajaran sudah menyenangkan maka semua rencana yang telah dipersiapkan akan dapat tercapai dengan mudah dan efektif.
Dalam penggunaan  bahan ajar, metode, serta segala hal yang berhubungan dengan pembelajaran,   guru harus mampu mengimplementasikan E2C dalam setiap proses pembelajarannya.  Pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching Learning, Cooperative learning, PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatip dan Menyenangkan) yang telah dan sering dilaksanakan merupakan proses pembelajaran yang mengimplementasikan E2C dalam setiap proses pembelajaannya, maka Permendiknas no 41 tahun 2007 sudah sering dilaksanakan oleh guru.
Melalui kajian Permendiknas no 41 tahun 2007 tersebut diatas yang sudah sering dilaksanakan oleh sebagian besar guru, kita berharap Semoga pendidikan akan selalu meningkat seiring dengan perkembangan jaman dan harapan pemerintah serta  harapan  masyarakat  pada umumnya.semoga!