BAGIAN I
LAPORAN
PENGAMATAN
PERGAULAN
PENDIDIKAN DI SMPN 4 PURWAKARTA
A.
Latar
Belakang
Menurut
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional,
diungkapkan sebagai berikut:”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya
di masa mendatang.
Menurut Undang-Undang
No 20 tahun 2003:Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Pengertian
pendidikan menurut Dictionary of Education : Proses seseorang untuk untuk mengembangkan kemampuan, sikap, dan
tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup. Proses sosial
yang terjadi pada orang dan dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih
dan terkontrol, sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial
dan kemampuan individu secara optimal. Dengan kata lain garapan pendidkan akan
sangat dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan
tingkah laku yang sifatnya permanen (tetap).
B. Tujuan
Pengamatan
Tujuan
dari pengamatan ini adalah untuk:
·
Mengetahui
phenomena pergaulan pendidikan di SMPN 4 Purwakarta
·
Mengetahui
bagaimana penerapan pergaulan di SMPNegeri 4 Purwakarta
·
Mengetahui
kendala-kendala dalam penegakkan pergaulan yang baik
C. Manfaat
pengamatan
Adapun
manfaat pengamatan adalah untuk:
- Bagi warga SMP Negeri 4 Purwakarta
·
Mengetahui
phenomena pergaulan di SMPN4 Purwakarta
·
Perbaikan atau
koreksi diri atas pergaulan di SMPN 4 Purwakarta
·
Penerapan nilai
karakter yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah tersebut.
·
Terciptanya
lingkungan pendidikan yang sehat dan dinamis
- Pihak lain
·
Sebagai acuan
penerapan pergaulan pendidikan yang sehat
·
Sebagai tolak
ukur sekolah yang sehat
·
Sebagai teladan dan cermin pendidan yang berbasis
nilai karakter
BAGIAN II
HASIL PENGAMATAN
PERGAULAN
PENDIDIKAN DI SMPN 4 PURWAKARTA
A.
Pengertian
Pergaulan Pendidikan
Pergaulan adalah
kontak langsung antara satu individu dengan individu lain atau antara satu
kelompok dengan kelompok lain. Sehingga termungkinkan untuk dibentuknya kesepahaman.
Pergaulan Pendidikan, dimana
kontak langsung antara pendidik dan peserta didik dapat menciptakan suasana
belajar yang lebih kondusif, dimana seorang tenaga pendidik akan lebih mudah
menilai dan bisa lebih terbuka dalam mengajarkan. Sehingga hubungan ini akan
terus berlanjut dan menciptakan suatu kondisi yang akan terus mengikat dalam
konteks norma. Pergaulan pendidikan bersifat memberikan pengaruh dan pengaruh
itu diberikan dengan landasan tujuan serta dalam keadaan sadar.
Setelah diamati, nampak jelas
bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan rendahnya mutu menghambat penyediaan sumber daya menusia yang
mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai
bidang.
B.
Penomena
Pergaulan di SMPN 4 Purwakarta
Visi
dan misi SMP Negeri 4 adalah unggul
dalam prestasi peduli lingkungan, bermartabat dan berbudi pekerti luhur….dalam
pencerminan visi dan misinya , maka tujuan pendidikan di SMPN 4 Purwakarta mengarah
pada pencapaian atau peningkatan kualitas nilai etika antar keluarga pendidikan
di lingkungan SMPN 4 Purwakarta.
Pergaulan
atau interaksi antara anggota keluarga sekolah menjadi perhatian utama. Dalam
penerapan pergaulan atau interaksi tersebut di laksanakan secara menyeluruh
dari mulai penjaga sampai kepala sekolah. Dituntut untuk melaksanakan hubungan
yang harmonis dalam setiap kesempatan pergaulan.
Kenyataannya
dalam pergaulan yang terdapat di SMPN 4 Purwakarta masih tidak jelas kemana dan
apa yang dituju dari wujud visi dan misi yang terjadi. gelombang
globslisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang
terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri.
Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang
bebas membandingkan kehidupan dengan Negara lain. Bebas dalam
mengaktualisasikan hasil globalisasi terhadap kehidupannya seta bebas mengakses
dan mencoba kehidupan sesuai dengan informasi yang diterimanya melalui media
internet atau media masa lainnya.
Terjadinya rasa hormat atau
respect yang harus di lakukan oleh murid kepada guru, murid terhadap murid
lainya atau terhadap lingkungan lainnya. Kemerosotan mutu pendidikan terjadi
akibat kurangnya motivasi belajar, acuh tak acuh terhadap kewajiban belajar dan
terjadinya kemerosotan dalam tata krama pergaulan.
Berdasarkan phenomena tersebut
diatas maka pengamat yang sekaligus sebagai pengajar di SMPN 4 Purwakarta
berusaha untuk senantiasa meningkatkan pelayanan minimal terhadap kebutuhan
peserta didik, berusaha untuk memberikan proses pembelajaran yang lebih baik
dan teladan dalam bersikap dengan harapan dapat memperkecil pengaruh
globalisasi pada gaya hidup dan
pergaulan peserta didik di SMP
negeri 4 Purwakarta.
C.
Hasil
Pengamatan
Dari
hasil pengamatan selama 5 hari kerja dari mulai hasi senin sampai dengan hari
jumat tanggal 4 – 8 Juni 2012 diperoleh
hasil pengamatan pergaulan atau interaksi sebagai berikut:
1.
Antar
peserta didik
Dari
hasil pengamatan diperoleh cara pergaulan antar peserta didik (tidak dilihat perjenjang) pagi hari ada salam
dan tegur sapa ala anak muda yaitu antara lain dengan ucapan hey..lalu asik
berceloteh tentang kegiatan-kegiatan mereka sebelum pagi ini. Pada hari senin
disebukkan dengan persiapan kelengkapan pakaian dan persiapan upacara bendera,
nuansa akrab dengan bahasa yang kurang nyaman terdengar berlalu pada setiap
istirahat.
Pada
pelaksanaan shalat duha bersama sebagian kecil peserta didik khususnya yang
laki-laki masih enggan untuk melakukan shalat, penceramah kurang diperhatikan
(asik berdiskusi sendiri ) hal itu dikarenakan lingkungan yang terpencar
sehingga sulitnya pengkondisian peserta didik.
Pelaksanaan
olahraga bersama dilakukan siswa dengan berjalan kaki dari sekolah ke alun-alun
atau sekitar 3 kilo meter dilakukan dengan kompak dan penuh canda, di tempat (
situ buleud) bupati sudah menunggu dengan salam dan senyum hangat seorang
pemimpin yang dengan sabar melayani slam dan jabat tangan anak-anak SMPN 4
Purwakarta.
Kalau
diperhatikan dari situasi [ergaulan tersebut sudah cukup memberikan pendidikan
dan pembiasaan untuk mencapai tujuan pendidikan nasioanal, khusunya dalam
penanaman budi pekerti, namun lingkungan diluar sekolah dan di luar keluarga
turut mempengaruhi pergaulan pendidikan yang rawan akan pengaruh negative.
2.
Antara
guru dengan peserta didik
Hubungan
antara peserta didik dan guru, pembiasaan bertemu dengan mencium tangan guru
sudah menjadi pemandangan sehari-hari, ucapan salam sering terdengan dari guru
menyapa peserta didiknya dan penerapan disiplin berpenampilan senantiasa
menjadi pemandangan setiap hari.
3.
Antar
guru
Hubungan
antar guru terjalin sangat kekeluargaan , diawli dengan ucapan salam dan saling
menyapa dengan pertanyaan kabar diri dan keluarga masing-masing dengan jabat
tangan erat menandakan hubungan antar individu yang menunjukan kualitas diri
yang bermutu telah terjalin dan layak dijadikan teladan bagi peserta didik.
Kematangan
berpikir para guru menggambarkan pribadi-pribadi mantap dan dewasa dalam
meberikan pembelajaran etika dan budi pekerti bagi pencapain tujuan pendidikan.
Sesekali teguran dilontarkan guru kepada peserta didiknya yang menyalahi
aturan, nasihat –nasihat tak henti di sampaikan baik di dalam kelas maupun di
luar kelas.
Cara
pergaulan dipandang sehat dimana kehangatan kekeluargaan menjadi cirri
pergaulan atar guru di SMPN 4 Purwakarta, panggilan teteh, euceu, akang, ayi,
aceuk dll dilontarkan dari satu guru ke guru yang lain sebagai wujud atau
pertanda saling menghargai satu sama lain. Pergaulan pada saat jam istirahat
selain mendiskusikan kesulitan penyajian pembelajaran (metode atu strategi
mengajar) juga mendiskusikan hal-hal yang menuju penciptaan tujuan pendidikan
di sekolah dan mewujudkan visi dan misi SMPN 4 Purwakarta.
4.
Antara
warga sekolah
Pergaulan
antar warga sekolah dari mulai penjaga, staf tata usaha, peserta didik, pendidik
dan kepala sekoalh terjalin dengan baik, harmonis:setiap unsure paham akan hak dan kewajiban masing-masing.
Sehingga pergaulan terasa indah dan nyaman di perhatikan dan dirasakan.
BAGIAN III
KESIMPULAN DAN
SARAN
1.
Kesimpulan
Hasil
pengamatan pada salah satu phenomena yang terjadi dalam pendidikan khususnya
pergaulan pendidikan di SMPN 4 Purwakarta dapat disimpulkan sebagi berikut:
a.
Tujuan
pendidikan nasional (SNP No 20 tahun 2003:) yang memiki titik berat pada kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia…. Melalui
tauladan dan pembiasaan di SMPN4 Purwakarta dapat dicapai
b.
Tujuan
pendidikan nasioanal yang diterjemahkan dalam bentuk tujuan pendidikan sekolah,
visi dan misi SMP Negeri 4 Purwakarta dapat tercapai melalui pergaulan yang
sehat yang terjadi antar warga sekolah secara keseluruhan
c.
Tujuan
pendidikan khusunya pada pergaulan pendidikan telah berhasil di laksanakan,
diterapkan walaupun masih banyak factor
panghambat namun dengan pembiasaan dan pemberian teladan dari guru maka tujuan pendidikan dapat teratasi
atau tercapai.
2.
Saran
a.
Untuk
menanggulangi pengaruh pergaulan di luar pendidikan yang sangat mudah diserap
oleh siswa SMP yang notabene masih labil, hendaknya pembiasaan penerapan akhlaq
dan jiwa Pancasila senantiasa di laksanakan secara paksa oleh peserta didik
agar terjadi pembiasaan yang baik.
b.
Pembiasaan
berolah raga bersama jangan dikotori dengan penggunaan bahasa yang buruk harus
dihindari dan perlu pemantauan guru yang relative extra ketat agar tidak
terjadi pembiasaan berbahasa yang tidak pantas diucapkan oleh pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar