Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 74 tahun 2008
tentang guru dimana tugas dan fungsi
seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogik, professional, social dan
kepribadian memiliki tugas yang utama yaitu; merencanakan, mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. .sehingga
mampu meningkatkan kualitas pendidikan di negara Indonesia tercinta ini.
Kemampuan profesianal guru di uji dengan berbagai
hal, salah satunya yaitu dengan uji kompetensi bagi calon guru professional
yang dilaksanakan oleh kemendikbud beberapa waktu yang telah lalu. menunjukan
hasil yang tidak memuaskan. Sehingga terjadi berbagai kehawatiran dari
pemerintah, ditambah dengan adanya penurunan kualitas pendidikan secara
kumulatif ditingkat nasional dan internasional tentu menjadi bahan pemikiran
bagi pemerintah, dengan berupaya
mencari alternative model pembinaan terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PTK) khususnya guru untuk melengkapi
model-model pembinaan yang telah ada yang dipandang mampu meningkatkan kualitas
keprofesian guru. . Salah satu model
pembinaan profesi PTK khususnya guru adalah dengan peer coaching, lalu timbul pertanyaan apa, kenapa, dan bagaimana
peer
coaching?.
Peer coaching
adalah suatu Metode pengembangan
profesional untuk meningkatkan kemitraan
dan menyelesaikan suatu
permasalahan yang dihadapi guru, . Dalam
peer coaching, para guru berbagi pengalaman mereka, saling
memberikan masukan, dorongan, bersama-sama memperbaiki keterampilan mengajar,
ataupun memecahkan masalah dalam kelas. Kinlaw (dalam Rush, Shelden, & Hanft, 2003),
Tujuan yang di harapkan dari Peer coaching adalah :
1). Terjadinya kolaborasi antar guru,
2). Berbagi idea,
3) Timbulnya rasa
kebersamaan,
4). Terjadinya dialog professional dan
5) Meningkatkan
kompetensi guru
Sebagai guru dan
individu yang senantiasa berkeinginan untuk meningkatkan kualitas profesinya
seorang guru harus menyadari bahwa diri kita masih memiliki kekurangan dalam
pengetahuan, pemahaman dan praktek keprofesian kita, kita juga harus menyadari
bahwa rekan –rekan kita memiliki kelebihan dari kita masalahnya adalah maukah
kita mendengarkan mereka dengan penuh keikhlasan? Lalu kita juga harus sadar
pada kelebihan pengetahuan, pemahaman dan praktek keprofesian kita masalahnya adalah
maukah kita bebagi kelebihan kita dengan mereka secara ikhlas dan sadarkah kita
bahwa kita memiliki kelebihan pengetahuan, pemahaman praktek keprofesian kita.
Lalu..maukah kita berbagi untuk mereka yang berkurang dengan ikhlas?serta
maukah kita maju bersama, bekerjasama dengan teman sejawat? .
Langkah pelaksanaan
peer coaching :
Ilustrasi:
Ibu Maya merasa kurang
mampu untuk membuat starategi pembelajaran agar membantu ia dan peserta didiknya dalam memahami
materi dalam pembelajaran agama di kelasnya, dengan rasa rendah diri ibu maya
menghadap pada ibu Yayah untuk meminta pendapat saran dan masukan bagaimana
cara menyajikan mateti pembelajaran tersebut. lalu merekapun mendiskusikan
dengan seksama akan apa-apa yang menjadi kekurangan ibu Maya dalam penyajian
proses pembelajaran, mereka menemukan satu alternative teknik mengajar dan
pengelolaan kelasnya untuk dipraktekan di kelas ibu Maya dengan pendampingan oleh
ibu yayah ,akhirnya ibu Maya mempraktekan hasil diskusinya dan merasa puas
terlebih ibu maya mendapat ilmu pengetahuan tentang pengelolaan kelas yang
efektif serta teknik mengajar yang baru dan tampaknya peserta didik ibu maya
cepat memahami mataeri yang diajarkan ..
Dari ilustrasi tersebut kita dapat ditarik kesimpulan secara
sederhana bahwa peeroaching merupakan pembinaan guru yang dilakukan seorang
guru yang sudah memiliki kesadaran akan kekurangan dan kelebihan seseorang
dalam memberikan pelayaan terhadap peserta didik.
Mekanisme pelaksanaan peercoaching tersebut diatas dapat
digolongkan kedalam:
1.
Goal/Tujuan (menyusun
tujuan atau target yang sesuai / diharapkan) contoh: membuat starategi
pembelajaran
2.
Reality (identifikasi
kelemahan dan sumber-sumber penyebab
terjadinya masalah) contoh: mendiskusikan dengan seksama akan apa-apa yang
menjadi kekurangan ibu Maya dalam penyajian proses pembelajaran
3.
Option (memilih
tindakan yang sesuai dengan tujuan) menemukan satu alternative teknik mengajar
dan pengelolaan kelasnya untuk dipraktekan di kelas ibu Maya
4.
What’s next(menentukan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk meraih tujuan) mempraktekan hasil
diskusinya
5.
Monitoriung (mengecek
atau mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan dan kemajuan yang telah
dicapai) pendampingan oleh ibu yayah
6.
Evaluating (menilai
ketercapaian tujuan) peserta didik ibu
maya cepat memahami mataeri yang diajarkan .
Kemitraan antar guru saling berbagi pengalaman ini jalan, beban bu maya hilang terbantu oleh temannya bu yayah. Pelaksanaan peer coaching nyata ada dimana ada masalah pasti ada solusinya.semangat ibu bp guru
BalasHapus