Kamis, 19 Mei 2011

DOMPET KERESAHAN MENJADI ALTERNATIP MENINGKATKAN DAYA KONSENTRASI BELAJAR SISWA


Seorang guru yang perduli terhadap hasil belajar siswanya pada setiap akhir pertemuan merupakan langkah yang harus dimiliki atau strategi yang mutlak dimiliki oleh seorang pendidik, karena suatu stategi tersebut merupakan salah satu pengelolaan kelas (classroom management) yang harus di kuasai oleh seorang guru.

Sesuai dengan harapan pemerintah dalam Undang-Undang Guru dan Dosen no 14 tahun 2005  Serta berdasarkan Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses pendidikan., Permendiknas No 16 tahun2007 Dinama seorang guru yang sudah disebut guru professional adalah guru yang telah memiliki 4 kompetensi yaitu: pedagogik, professional, pribadi dan sosial, serta mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran sehari-hari sesuai dengan keprofesionalalannya masing-masing sehingga seluruh proses pembelajaran senantiasa terjadi dengan proses pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.

Banyak hal yang dapat dilakukan seorang guru dalam menyajikan proses pembelajaran . Salah satu strategi yang telah dilakukan penulis ketika seorang guru dihadapkan dengan kondisi siswa yang sudah kelihatan tidak perhatian atau sudah mulai resah pada saat pembelajaran berlangsung maka guru tersebut harus menghentikan dulu atau merubah strategi yang sedang dipakai dengan mencoba menghilangkan dulu kepenatan /kebosanan/kegelisahan murid-muridnya.

Berdasarkan   pengalaman penuklis yang telah dianggap berhasil karena dengan diterapkannya strategi baru bagi penulis, para siswa kembali pokus dengan jangka waktu yang relative lama hinga akhir pelajaran berakhir dan itu di uji cobakan pada 6 kelas parallel. Penulis sebut strategi tersebut dengan DOMPET KERESAHAN. Kenapa penulis sebut DOMPET KERESAHAN? Karena pada saat itu terjadi, penulis hanya menggunakan dompet sebagai sarana untuk menampung semua keresahan yang dimiliki oleh siswa.

Adapun cara menyajikan stategi tersebut adalah  penulis meminta semua siswa untuk menuliskan pada secarik kertas kecil untuk menuliskan semua keresahan yang tengah dihadapi oleh siswa pada saat itu, sehingga mengganggu konsentrasi belajar, lalu semua siswa menuliskan keresahan-keresahan yang mereka alami,  setelah itu  penulis meminta siswa untuk untuk meremas kertas tersebut sekencang-kencangnya dan mengumpulkannya pada dompet yang sudah penulis siapkan, lalu penulis menunjukan kepada semua siswa bahwa semua keresahan yang mereka tuliskan sudah ditampung disuatu tempat untuk kemudian disepakati untuk dikunci rapat-rapat agar tidak kembali menghampiri siswa, maka penulispun menutup resleting dompet tersebut tanpa membukanya lalu apa yang terjadi dari reaksi siswa? Mereka tertawa dan sepakat untuk melanjutkan pembelajaran kembali tanpa beban sampai materi selesai dan begitu dilakukan evaluasi maka nilai siswa pun cukup baik.
Kemudian isi Dompet Keresahan itu Penulis baca, ternyata isinya berbagai macam antara lain: lapar, haus, pacar, takut dimarahin orang tua, takut sama guru, materi membosankan, ngantuk ingat janji dll. Kemudian penulis uji cobakan juga strategi tersebut pada kelas-kelas penulis namun yang elum menggunakan strategi tersebut dan ternyata hamper di ke enam kelas parallel yang penulis ajar semuanya terjadi peningkatan daya konsentrasi tanpa paksaan sama sekali. Dan hasil tes proses belajar hari itupun meningkat terutama pada tingkat motivasi siswa belajar.
Nah rekan-rekan guru, dari pengalaman keseharian penulis yang berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan,  salah satunya adalah dengan pengelolaan kelas yang penulis beri nama DOMPET KERESAHAN maka strategi ini bisa dijadikan salah satu cara untuk menumbuhkan kembali semangat belajar yang sempat terganggu oleh berbagai keresahan yang di alami oleh siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar