Selasa, 22 Februari 2011

STRATEGI PENGELOLAAN KELAS "DOMPET KERESAHAN MENJADI ALTERNATIP MENINGKATKAN DAYA KONSENTRASI BELAJAR SISWA "


Seorang guru yang perduli terhadap hasil belajar siswanya pada setiap akhir pertemuan merupakan langkah yang harus dimiliki atau strategi yang mutlak dimiliki oleh seorang pendidik, karena suatu stategi tersebut merupakan salah satu pengelolaan kelas (classroom management) yang harus di kuasai oleh seorang guru.

Sesuai dengan kehendak pemerintah dalam Undang-Undang Guru dan Dosen no 14 tahun 2005 yang mengharapkan guru yang memiliki kompetensi pedagogic, professional, pribadi dan social. Guru yang sudah menyadari kewajibannya adalah guru yang senantiasa memperhatikan muridnya dengan menampilkan proses pembelajaran yang efektif.

Ketika seorang guru dihadapkan dengan kondisi siswa yang sudah kelihatan tidak perhatian atau sudah mulai resah pada saat pembelajaran berlangsung maka guru tersebut harus menghentikan dulu atau merubah strategi yang sedang dipakai dengan mencoba menghilangkan dulu kepenatan /kebosanan/kegelisahan murid-muridnya.

Penulis punya pengalaman yang telah dianggap berhasil karena dengan diterapkannya strategi baru, para siswa kembali pokus dengan jangka waktu yang relative lama hinga akhir pelajaran berakhir dan itu di uji cobakan pada 6 kelas parallel. Penulis sebut strategi tersebut dengan DOMPET KERESAHAN. Kenapa penulis sebut DOMPET KERESAHAN? Karena pada saat itu terjadi, penulis hanya menggunakan dompet sebagai sarana untuk menampung semua keresahan yang dimiliki oleh siswa.

Pada menit ke 30 siswa sudah jenuh dengan pembelajaran bahasa Inggris yang disajikan maka penulis meminta semua siswa untuk menuliskan pada secarik atau bahkan secuir kertas semua keresahan yang tengah dihadapi oleh siswa pada saat itu sehingga mengganggu konsentrasi belajar, maka semua siswa menuliskan keresahan-keresahan yang mereka alami, lalu setelah mereka menuliskannya penulis meminta siswa untuk untuk meremas kertas tersebut sekencang-kencangnya dan mengumpulkannya pada dompet yang sudah penulis siapkan, lalu penulis menunjukan kepada semua siswa bahwa semua keresahan yang mereka tuliskan sudah ditampung disuatu tempat untuk kemudian disepakati untuk dikunci rapat-rapat agar tidak kembali menghampiri siswa, maka penulispun menutup resleting dompet tersebut tanpa membukanya lalu apa yang terjadi dari reaksi siswa? Mereka tertawa dan sepakat untuk melanjutkan pembelajaran kembali tanpa beban sampai materi selesai dan begitu dilakukan evaluasi maka nilai siswa pun cukup baik.  Kemudian isi Dompet Keresahan itu Penulis baca ternyata isinya berbagai macam antara lain: lapar,haus,pacar,takut dimarahin ortu, takut sama guru, materi membosankan, ngantuk ingat janji dll. Kemudian penulis uji cobakan juga strategi tersebut pada kelas-kelas penulis  yang lain   yang belum menggunakan strategi tersebut dan ternyata hampir di ke enam kelas parallel yang penulis ajar semuanya terjadi peningkatan daya konsentrasi tanpa paksaan sama sekali. Dan hasil tes proses belajar hari itupun meningkat terutama pada tingkat motivasi siswa belajar. Nah rekan-rekan guru, dari pengalaman keseharian penulis yang berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan salah satunya dengan pengelolaan kelas untuk meningkatkan kembali konsentrasi belajar siswa di tengah-tengah proses pembelajaran yang penulis beri nama DOMPET KERESAHAN maka strategi ini bisa dijadikan salah satu cara untuk menumbuhkan kembali semangat belajar yang sempat terganggu oleh berbagai keresahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar